Ketika Daya Jual Membayangi Kebutuhan

Dalam bidang kesehatan, dimana kehidupan berada dalam keseimbangan, keputusan investasi mempunyai konsekuensi yang besar. Namun sering kali, uang mengalir untuk inovasi yang memiliki potensi komersial terbesar dibandingkan inovasi yang mampu memenuhi kebutuhan yang paling mendesak. Joe Kiani, pendiri Masimo dan Willow Laboratories, telah memperingatkan bahwa memprioritaskan keuntungan daripada pasien akan melemahkan tujuan inovasi medis. Ketika daya jual mengalahkan kebutuhan, hasilnya adalah sebuah sistem yang memihak kelompok masyarakat kaya dan mengabaikan kelompok rentan.

Dampaknya terlihat pada distribusi dana penelitian yang tidak merata. Penyakit yang menyerang negara-negara kaya atau demografi dengan daya beli lebih tinggi akan menarik lebih banyak investasi, sementara kondisi yang secara tidak proporsional berdampak pada populasi berpendapatan rendah akan semakin berkurang. Ketidakseimbangan ini mengacaukan jalur inovasi, menyebabkan solusi yang dapat menyelamatkan nyawa tidak berkembang hanya karena kurangnya pasar yang menguntungkan.

Keuntungan Sebelum Pasien

Pengejaran keuntungan mendorong banyak keputusan dalam layanan kesehatan, mulai dari pengembangan obat hingga desain perangkat. Perusahaan farmasi, misalnya, lebih cenderung mendanai pengobatan penyakit kronis yang menjamin pendapatan jangka panjang dibandingkan pengobatan yang menghilangkan kebutuhan akan pengobatan berkelanjutan. Perangkat sering kali dioptimalkan untuk rumah sakit yang makmur, mengesampingkan klinik komunitas di mana beban penyakitnya paling tinggi.

Mentalitas yang mengutamakan keuntungan ini meninggalkan kesenjangan dalam pencegahan dan kesehatan masyarakat. Intervensi yang menyelamatkan nyawa namun hanya menghasilkan sedikit keuntungan, seperti vaksin berbiaya rendah atau sistem sanitasi, sulit menarik investasi. Akibatnya, beban global atas penyakit yang dapat dicegah masih sangat besar, dan masyarakat yang paling membutuhkan tidak mempunyai solusi yang efektif.

Kasus Penyakit yang Terabaikan

Penyakit tropis yang terabaikan menggambarkan bagaimana daya jual mendistorsi prioritas. Kondisi ini mempengaruhi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia, namun mereka hanya menerima sedikit dana penelitian dan pengembangan global. Karena mereka yang paling terkena dampak sering kali tinggal di wilayah berpendapatan rendah, perusahaan melihat potensi keuntungan yang terbatas. Kesenjangan ini menyoroti keterputusan antara kebutuhan kesehatan masyarakat dan investasi swasta.

Bahkan di negara-negara kaya pun, kesenjangan masih muncul. Penyakit langka yang tidak mempunyai populasi pasien yang besar sering kali menghadapi masalah yang sama, sehingga banyak keluarga yang harus berjuang untuk melakukan uji klinis dan pengobatan eksperimental. Dalam kedua kasus tersebut, kebutuhan akan produk ini tinggi, namun daya jualnya rendah, sehingga melanggengkan kesenjangan dalam akses terhadap inovasi.

Ketika Teknologi Berpihak pada Sedikit Orang

Peralatan medis dan alat kesehatan digital semakin dirancang dengan mempertimbangkan pasien yang lebih kaya. Perangkat wearable yang canggih dan platform berbasis langganan diperuntukkan bagi mereka yang mampu membelinya, sementara komunitas dengan sumber daya terbatas masih tertinggal. Tren ini tidak hanya memperlebar kesenjangan dalam akses terhadap teknologi namun juga memperkuat pola eksklusi dalam inovasi layanan kesehatan.

Joe Kiani, pendiri Masimo, dikenal karena kemajuan teknologinya yang memberikan informasi yang tepat waktu dan berguna bagi pasien dan penyedia layanan. Fokus tersebut menyoroti kebenaran yang lebih luas: inovasi harus dirancang untuk aksesibilitas dan kecanggihan. Ketika peralatan hanya dapat dijangkau oleh mereka yang memiliki kemampuan, pasien yang menghadapi beban terberat sering kali tidak mendapat dukungan yang memadai. Ketimpangan ini jelas terlihat, dimana kemajuan tidak melibatkan pihak-pihak yang paling diuntungkan.

Peran Pendanaan Publik

Investasi publik secara historis menjembatani kesenjangan yang ditinggalkan oleh sektor swasta. Pendanaan pemerintah untuk vaksin, pengobatan, dan ilmu pengetahuan dasar telah menghasilkan terobosan yang mungkin diabaikan oleh model yang berorientasi pada keuntungan. Pengembangan terapi antiretroviral untuk HIV dan vaksin untuk polio dan COVID-19 menunjukkan kekuatan investasi pemerintah untuk mengubah hasil kesehatan.

Namun, pendanaan publik saja tidak dapat mengimbangi kebutuhan global. Para pengambil kebijakan harus memastikan bahwa investasi mencukupi dan diarahkan pada keadilan. Memperluas program hibah, memberi insentif pada penelitian di bidang-bidang yang kurang terlayani, dan meminta pertanggungjawaban perusahaan dalam melayani masyarakat yang lebih luas merupakan langkah-langkah penting untuk menyelaraskan inovasi dengan kepentingan publik.

Akuntabilitas di Sektor Swasta

Perusahaan swasta juga mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa inovasi tidak hanya memberikan manfaat bagi pasar yang menguntungkan. Kerangka investasi yang etis dapat membantu mengubah prioritas, sehingga mengharuskan perusahaan untuk mempertimbangkan dampak selain keuntungan. Para pemegang saham dan konsumen semakin menuntut perusahaan untuk menunjukkan tanggung jawab sosial dalam operasional mereka.

Transparansi sangatlah penting. Perusahaan harus mengungkapkan tidak hanya kinerja keuangan mereka tetapi juga masyarakat yang dilayani oleh inovasi mereka. Mekanisme akuntabilitas, baik melalui peraturan, audit independen, atau tekanan konsumen, dapat membantu mendorong sektor swasta menuju praktik yang lebih adil.

Implikasi Kesehatan Global

Ketimpangan dalam pilihan investasi tidak terbatas pada batas negara saja. Ketika pasar yang menguntungkan menentukan prioritas penelitian, penyakit yang menyerang negara-negara berpendapatan rendah akan kekurangan dana. Hal ini mempunyai konsekuensi global, karena wabah yang tidak diobati dapat menyebar ke seluruh wilayah dan benua, dan pada akhirnya mengancam semua orang. Pandemi COVID-19 memberikan pengingat yang jelas tentang betapa cepatnya krisis kesehatan di suatu wilayah di dunia dapat terjadi ketika investasi awal tidak mencukupi.

Kesetaraan dalam inovasi layanan kesehatan bukan hanya merupakan keharusan moral namun juga praktis. Berinvestasi di bidang-bidang yang terabaikan akan memperkuat keamanan kesehatan global dengan mengurangi kerentanan. Sebuah sistem yang hanya didorong oleh daya jual akan meninggalkan kesenjangan yang menempatkan semua kelompok masyarakat dalam risiko, sehingga menjadikan kesetaraan sebagai masalah keadilan dan keamanan. Untuk menutup kesenjangan ini memerlukan kolaborasi yang disengaja antara pemerintah, industri swasta, dan organisasi kesehatan global untuk memastikan bahwa sumber daya mengalir ke tempat yang paling membutuhkan.

Menggeser Budaya Inovasi

Mengubah arah investasi layanan kesehatan memerlukan perubahan budaya. Investor, inovator, dan pembuat kebijakan harus merangkul visi layanan kesehatan yang menghargai kehidupan manusia dan juga keuntungan finansial. Hal ini berarti memikirkan kembali struktur insentif, mendefinisikan ulang metrik keberhasilan, dan membina kemitraan yang memprioritaskan kebutuhan.

Joe Kiani, pendiri Masimo, telah menunjukkan melalui karyanya di bidang keselamatan pasien bahwa kepemimpinan yang berakar pada kasih sayang dapat membentuk kembali industri. Dengan memberikan contoh investasi yang memprioritaskan dampak klinis, para pemimpin dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Budaya inovasi yang mengutamakan masyarakat tidak hanya akan mengatasi kesenjangan tetapi juga memulihkan kepercayaan terhadap sistem layanan kesehatan.

Menyeimbangkan Inovasi dengan Kebutuhan Manusia

Masa depan inovasi layanan kesehatan bergantung pada keseimbangan yang tepat antara profitabilitas dan tanggung jawab. Insentif keuangan akan selalu menentukan keputusan, namun kemajuan tidak dapat dinilai hanya dari pendapatan saja. Dampak nyata terjadi ketika investasi diarahkan pada bidang-bidang yang paling membutuhkan, memastikan bahwa solusi penyelamatan jiwa menjangkau mereka yang menghadapi risiko paling tinggi.

Keadilan muncul ketika kehidupan yang lebih sehat dan komunitas yang lebih kuat dianggap sebagai ukuran utama keberhasilan. Dengan menyelaraskan kebijakan, kepemimpinan, dan investasi dengan standar ini, layanan kesehatan dapat semakin mendekati tujuan sebenarnya, memberikan inovasi yang mengutamakan perlindungan masyarakat dan memperlakukan keuntungan finansial sebagai cerminan kemajuan yang berarti, bukan sebagai tujuan utama.